Halo Sobat, kembali lagi bersama saya di Blog Rizky. Seperti Judul kali ini, saya akan membahas tentang Cara Bercerita.
Semoga Postingan Ini Bermanfaat Buat Sobat.......
Bercerita merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan berbicara. Orang lain akan paham dan senang mendengarkan cerita jika cara atau gaya ceritamu menarik. Oleh karena itu, saat bercerita kamu harus memperhatikan beberapa hal.
Semoga Postingan Ini Bermanfaat Buat Sobat.......
Bercerita merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan berbicara. Orang lain akan paham dan senang mendengarkan cerita jika cara atau gaya ceritamu menarik. Oleh karena itu, saat bercerita kamu harus memperhatikan beberapa hal.
Hal-hal yang harus kamu perhatikan saat bercerita sebagai berikut.
1. Runtut atau urut
Kisah yang akan kamu ceritakan harus disampaikan secara runtut atau
urut. Jika kisah yang diceritakan merupakan suatu peristiwa,
penceritaanya harus kronologis atau urut waktu. Jangan sampai pencerita
melewati atau melompati bagian tertentu. Cerita yang disampaikan secara
runtut akan membantu pendengar memahami jalan cerita yang kamu
sampaikan.
2. Suara
Untuk mengukur keras dan lemahnya suara dalam bercerita, kamu harus
mengetahui besar atau luas ruangan. Selain itu, kapasitas ruangan juga
harus diperhitungkan. Kedua hal itu akan memengaruhi kamu dalam
bersuara. Di ruangan yang besar dan berkapasitas banyak orang, kamu
harus bersuara dengan keras, lebih-lebih jika tidak ada pengeras suara (
sound system ). Sebaliknya, di ruangan yang kecil dengan kapasitas
sedikit, kamu tidak perlu terlalu keras bersuara.
3. Lafal
Lafal adalah pengucapan bunyi-bunyi
bahasa, seperti vokal dan konsonan, Dalam bahasa indonesia, ada vokal
dan konsonan yang hampir sama cara pengucapannya. Misalnya saja, vokal
/e/ dan /i/ atau konsonan /r/ dan /I/. Pengucapan vokal dan konsonan
dengan jelas akan berpengaruh pada pengucapan kata. Jika vokal dan
konsonan diucapkan dengan jelas, kata-kata pun akan terucap dengan
jelas. Dengan begitu, pendengar cerita akan lebih mudah memahami kata
dan kalimat yang kita ucapkan. Semua itu akan membantu pemahaman isi
cerita.
4. Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat yang kamu ucapkan. Intonasi juga
berhubungan dengan tinggi rendahnya suara. Kalimat dalam bahasa
indonesia dapat diucapkan dengan nada naik,datar, atau turun. Nada naik
dapat digunakan untuk mengucapkan kalimat tanya. Nada datar dapat
digunakan untuk mengucapkan kalimat perintah. Selanjutnya, nada turun
dapat digunakan untuk mengucapkan kalimat berita.
5. Jeda
Dalam pembacaan cerita, jeda berhubungan dengan panjang pendek
pengucapan bunyi bahasa. Jeda juga berhubungan dengan pemberhentian saat
membaca, saat berhenti lama, dan saat berhenti sebentar. Biasanya,
membacakan wacana tertulis akan berhenti sebentar jika ada tanda koma.
Jika bertemu dengan tanda titik, pembaca akan berhenti agak lama.
6. Gesture
Seseorang yang sedang bercerita sangat mungkin melengkapi ceritanya
dengan gerekan-gerekan tangan. Gerakan tangan saat berbicara atau
bercerita inilah yang dinamakan gesture. Gesture atau gerakan tangan ini
dapat dilakukan secara spontan. Maksudnya, si pencerita sudah biasa
menggunakan gerakan tangan saat berbicara. Namun, ada juga orang yang
tidak biasa melakukan gerakan tangan saat bercerita atau berbicara. Pada
saat bercerita tentu akan menjadi tidak menarik jika si pencerita hanya
berbicara, tanpa menggunakan gerakan tangan. Oleh karena itu, sebaiknya
saat bercerita gunakan gerakan tangan secukupnya.
7. Mimik
Mimik dalam bercerita adalah peniruan gerakan anggota badan dan raut
muka. Tentu tidak menjadi menarik jika membacakan cerita sedih, mimik
wajah pencerita bermuka cerah. Sebaliknya, menceritakan peristiwa
menyenangkan, tetapi mimik muka sedih. Oleh karena itu, dalam becerita
si pencerita harus menyesuaikan mimik wajah dengan suasana cerita.
Kamu akan Menceritakan cerita yang kamu baca. Lakukan langkah-langkah berikut untuk bercerita!
1. Membaca cerita sampai selesai.
2. Mencatat pokok-pokok cerita antara lain tema,tokoh,watak tokoh,latar, dan alur untuk memahami isi cerita.
A. Tema merupakan ide yang mendasari cerita.
B. Tokoh merupakan pelaku cerita.
C. Watak tokoh merupakan sifat-sifat yang dimiliki tokoh dalam cerita.
D. Latar merupakan rujukan/keterengan tempat/suasana/waktu dalam cerita.
E. Alur merupakan rangkaian kejadian atau peristiwa
3. Mencatat urut-urutan cerita. Urutan cerita merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita.
4. Merangkaikan urut-urutan cerita.
5. Bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal,intonasi,gerak,dan mimik yang tepat.
Segitu dulu Postingan yang saya berikan kali ini. Kita akan bertemu lagi di Postingan saya yang berikutnya.....
Arigatou Gozaimasu ^^